MAGITALK SERI #5 : PAPARAN HASIL STUDI TESIS ALUMNI

Pada hari Rabu, 26 April 2023 telah dilaksanakan kegiatan rutin MAGITALK seri ke 5. Seri ke-5 ini berbeda tema dengan edisi sebelumnya. Pada sesi terakhir tahun ini, tema yang diambil adalah “Paparan Hasil Studi Tesis Alumni”. Seri 5 ini menghadirkan 2 alumni sebagai narasumber yaitu Zenny Nugraheni, SST., M.Gz dan Diana Nurrohima, S.Gz., M.Gz dengan pemandu acara Rhisma Mutiara Devi, S.Gz dan moderator Rizki Alfiqi Nuriza, S.Gz. Tema berbeda diambil sebagai bentuk lain dari pengabdian masyarakat berupa diseminasi hasil penelitian.

Narasumber pertama berbagi ilmu tesis tentang “Efek Pemberian Hindmilk Air Susu Ibu Terhadap Pertambahan Berat Badan Dan Lama Rawat Bayi Berat Lahir Rendah 1000-2000 Gram” yang disampaikan Zenny Nugraheni, SST., M.Gz. Berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang memiliki risiko malnutrisi, yaitu wasting dan stunting. Prevalensi BBLR prevalensinya terus meningkat baik di negara berkembang, nasional maupun di DIY. BBLR menjadi salah satu penyebab mortalitas yaitu 35,5%. Bayi dengan BBLR dapat menjadi malnutrisi, dikarenakan kondisi fisiologis yang tidak stabil, hipermetabolisme, henti napas, cadangan nutrisi yang tidak mencukupi, dan adanya penyakit penyerta. Jika tidak ditangani dengan baik bayi tersebut berisiko wasting, stunting dan kelainan motorik. Nutrisi yang baik untuk BBLR sesuai rekomendasi WHO yaitu ASI, namun sering tidak dapat memenuhi kebutuhan. Perlu diketahui komposisi ASI yang keluar di awal (froemilk) dan yang di akhir (hidmilk) berbeda. Pemberian hindmilk memberikan efek yang lebih baik untuk bayi BBLR karena energi dan lemak tinggi, mudah didapatkan, murah, alamiah dan ekonomis. Oleh karena itu narasumber merekomendasikan hindmilk ASI untuk BBLR agar lama perawatan akan lebih singkat.

Berbagi ilmu berikutnya bersama narasumber yang kedua dengan pengalaman tesisnya “ Pengaruh Ekstrak Etanol Bekatul Beras Merah terhadap Glukosa Darah Puasa, Insulin, HOMA-IR, HOMA-B, dan QUICKI pada Tikus Model Diabetes Melitus” yang disampaikan oleh Diana Nurrohima, S.Gz., M.Gz. Diabetes Melitus menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di dunia yang prevalensinya terus meningkat baik di tingkat global maupun nasional. Bekatul beras merah merupakan salah satu bahan makanan lokal yang tinggi antioksidan. Penggunaan bekatul di Indonesia selama ini banyak ditemukan sebagai pakan ternak. Padahal komponen bioaktif didalamnya dapat bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah. Antosianin sebagai komponen bioaktif yang memberi warna merah pada bekatul beras merah dapat meningkatkan ekspresi gen dan transporter yang mendorong glukosa memasuki sel dan adiposa. Hasil  uji statistik yang dilakukan, ditemukan bahwa ekstrak etanol bekatul beras merah dapat menurunkan glukosa darah puasa serta HOMA-IR dan peningkatan insulin, HOMA-B dan quicki pada kelompok induksi STZ-NA.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *