MAGELANG – INTERNALISASI NILAI-NILAI KEBANGSAAN DALAM RANGKA MENCEGAH RADIKALISASI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KABUPATEN MAGELANG DENGAN PENDAMPINGAN PENULISAN DAN PENERBITAN ANTOLOGI PUISI

Dalam rangka mewujudkan perlindungan terhadap siswa di sekolah terhadap paham radikalisme maka pendidikan nilai-nilai kebangsaan untuk siswa sekolah diperlukan sebagai bentuk kepedulian dari setiap pihak, baik pemerintah, masyarakat, keluarga terutama sekolah. Tim P2M Universitas Sebelas Maret mengadakan kegiatan berupa pengabdian dengan judul INTERNALISASI NILAI-NILAI KEBANGSAAN DALAM RANGKA MENCEGAH RADIKALISASI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KABUPATEN MAGELANG DENGAN PENDAMPINGAN PENULISAN DAN PENERBITAN ANTOLOGI PUISI yang diketuai oleh Dr. Budhi Setiawan, M.Pd. kegiatan ini dilaksanakan pada 20 Juli 2019 di SMP Candimulyo Magelang, Jawa Tengah.

Pendidikan nilai kebangsaan untuk siswa akan terbentuk jika semua pihak memilki kesadaran akan pentingnya pendidikan nilai kebangsaan dimulai semenjak dini. Sekolah saat ini sangat rentan disusupi oleh paham dan gerakan radikalisme. Hal ini dikarenakan belum ada satu pun kebijakan spesifik untuk melindungi atau memproteksi sekolah dari penetrasi paham dan gerakan radikalisme. Untuk itu, perlu adanya langkah konkret dalam hal mencegah radikalisasi dan penanaman nilai-nilai kebangsaan.

Pendidikan nilai kebangsaan pada siswa sekolah inilah yang menjadi dasar pembentukan awal karena meluruskan sebatang ranting jauh lebih mudah daripada meluruskan sebatang pohon, maka dari itu pendidikan nilai kebangsaan yang paling efektif adalah pendidikan pada siswa sekolah. Pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa siswa sekolah harus dilakukan dengan tepat. Jika hal ini tidak bisa tercapai, pesan moral yang akan disampaikan orang tua dan pendidik kepada siswa menjadi terhambat. Pengembangan nilai moral untuk siswa sekolah bisa dilakukan di dalam tiga tri pusat pendidikan yang ada. Yaitu, keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dalam pengembangan nilai moral untuk siswa sekolah perlu dilakukan dengan sangat hati-hati. Hal ini dikarenakan siswa sekolah adalah anak yang sedang dalam tahap perkembangan praoperasional konkret. Maka dari itu, tim pengabdi mengajukan kegiatan pengabdian berkaitan dengan penanaman nilainilai kebangsaan terhadap siswa sekolah dengan produk luaran berupa antologi puisi karya siswa yang bertujuan untuk mengatasi perpecah-belahan masyarakat Indonesia ini dan mencegah radikalisme siswa, mengingat banyaknya kelompok separatis lahir di Indonesia ini maka salah satu cara untuk memeutuskan rantai gejolak yang bertujuan menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jadi, kegiatan pengabdian ini tidak nhanya memberikan pembekalan tentang internalisasi nilai-nilai kebangsaan pada siswa tetapi juga akan diintegrasikan dengan produk luaran berupa antologi puisi karya siswa yang akan dibimbing secara komprehensif dengan mengambil tema penguatan nilai-nilai kebangsaan Indonesia dan nasionalisme bagi generasi muda penerus bangsa.