TIM PENYELENGGARA
Ketua: Dr. Raheni Suhita, M.Hum. [NIDN0009036309]
Anggota:
1. Dr. Kundharu Saddhono, M.Hum. [NIDN 0020126107]
2. Dr. Budhi Setiawan, M.Pd. [NIDN 0024056104]
3. Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum. [NIDN 0013107605]
4. Dra. Ani Rakhmawati, M.A., Ph.D [NIDN0020126107]
5. Sri Hastuti, S.S., M.Pd. [NIDN 0028066901]
Sekolah saat ini sangat rentan disusupi oleh paham dan gerakan radikalisme. Hal ini dikarenakan belum ada satu pun kebijakan spesifik untuk melindungi atau memproteksi sekolah dari penetrasi pahan dan gerakan radikalisme. Dalam rangka mewujudkan perlindungan terhadap siswa di sekolah terhadap paham radikalisme maka pendidikan nilai-nilai kebangsaan untuk siswa sekolah diperlukan sebagai bentuk kepedulian dari setiap pihak, baik pemerintah, masyarakat, keluarga terutama sekolah. Pendidikan nilai kebangsaan untuk siswa akan terbentuk jika semua pihak memilki kesadaran akan pentingnya pendidikan nilai kebangsaan dimulai semenjak dini.
Guru adalah posisi paling strategis untuk membentuk karakter siswa. Pendidikan nilai kebangsaan pada siswa sekolah inilah yang menjadi dasar pembentukan awal karena meluruskan sebatang ranting jauh lebih mudah daripada meluruskan sebatang pohon, maka dari itu pendidikan nilai kebangsaan yang paling efektif adalah pendidikan pada siswa sekolah. Pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa siswa sekolah harus dilakukan dengan tepat. Jika hal ini tidak bisa tercapai, pesan moral yang akan disampaikan orang tua dan pendidik kepada siswa menjadi terhambat. Pengembangan nilai moral untuk siswa sekolah bisa dilakukan di dalam tiga tri pusat pendidikan yang ada, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Dalam pengembangan nilai moral untuk siswa sekolah perlu dilakukan dengan sangat hati-hati. Hal ini dikarenakan siswa sekolah adalah anak yang sedang dalam tahap perkembangan praoperasional konkret. Maka dari itu, tim pengabdi melakukan kegiatan pengabdian berkaitan dengan penanaman nilai-nilai kebangsaan terhadap siswa sekolah, bertujuan untuk mengatasi perpecah-belahan masyarakat Indonesia ini dan mencegah radikalisme siswa, mengingat banyaknya kelompok separatis lahir di Indonesia ini maka salah satu cara untuk memeutuskan rantai gejolak yang bertujuan menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini dengan menanamkan nilai-nilai wawasan kebangsaan terhadap siswa sekolah. Kegiatan ini berupa pengabdian kepada masyarkat guna memberikan workshop dan praktik penulisan puisi berbasis cinta tanah air bagi siswa SMP.