ABSTRAK
Ni Luh Putu Setiarini. T141408006. Kajian Terjemahan Kolokasi Nontaksonomi Nuklir Eksperiensial dalam Tiga Versi Terjemahan Novel Pride And Prejudice . Promotor: Prof. Drs. M.R., Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D.; Co-Promotor-1: Prof. Dr. Djatmika, M.A. ; Co-Promotor 2: Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D.; Dissertation of Doctorate Program of Surakarta Sebelas Maret University.
Disertasi ini mengupas kolokasi nontaksonomi nuklir eksperiensial yang ada dalam novel Pride and Prejudice dan mengkaji terjemahannya dalam tiga novel terjemahan berbahasa Indonesia. Penelitian yang berorientasi pada produk terjemahan ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan dan menjelaskan tipologi kolokasi nontaksonomi nuklir eksperiensial yang ada dalam novel Pride and Prejudice karya Jane Austen serta mendeskripsikan dan menjelaskan tipologi kolokasi terjemahannya dalam tiga versi terjemahan novel tersebut dalam bahasa Indonesia; (2) mendeskripsikan dan menjelaskan ikatan kohesif kolokasi nontaksonomi nuklir eksperiensial yang ada dalam novel tersebutserta mendeskripsikan dan menjelaskan ikatan kohesif kolokasi terjemahannya dalam tiga versi terjemahannya dalam bahasa Indonesia; (3) mendeskripsikan dan menjelaskan teknik-teknik yang ditemukan dalam terjemahan kolokasi nontaksonomi node verbadalam tiga versi terjemahannya dalam bahasa Indonesia; (4) menjabarkan dan menjelaskan kualitas terjemahannya baik dari segi keakuratan, keberterimaan, maupun tingkat keterbacaan; (5) menyebutkan dan menjelaskan dampak penerapan teknik-teknik tersebut terhadap kualitas terjemahan baik dari segi keakuratan, keberterimaan maupun tingkat keterbacaan.
Penelitian ini adalah penelitian terpancang studi kasus ganda; metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian ini adalah novel Pride and Prejudice dan tiga versi terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Sumber data penelitian meliputi kejadian-kejadian yang melibatkan partisipan yang ada di dalam novel Pride and Prejudice dan yang ada dalam ketiga novel terjemahannya dan sumber data yang kedua adalah rater. Data penelitian ini dibagi atas data linguistik dan data penerjemahan. Data linguistik berupa kolokasi nontaksonomi nuklir eksperiensial yang ada dalam teks bahasa sumber dan terjemahannya dalam teks bahasa sasaran, sedangkan data penerjemahannya adalah teknik penerjemahan, kualitas terjemahan dan dampak teknik penerjemahan terhadap kualitas terjemahan. Teknik cuplikan yang digunakan adalah teknik cuplikan bertujuan dan teknik cuplikan bola salju. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui teknik analisis isi dan focus group discussion (FGD). Teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi sumber meliputi dokumen dan rater, sedangkan triangulasi metode mencakup analisis isi dan FGD. Dalam menganalisis data, teknik yang diterapkan adalah analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema budaya.
Hasil penelitian ini menunjukkan empat tipologi kolokasi TSu (ekstensi klausal, ekstensi verbal, enhansi klausal dan enhansi verbal), yang berikatan kohesif kanonik kuat dan kanonik lemah, dipadankan ke dalam sembilan jenis tipologi kolokasi, yakni (1) kolokasi ekstensi klausal ikatan kohesif kanonik kuat dan kanonik lemah, (2) kolokasi ekstensi klausal ikatan kohesif nonkanonik kuat, (3) kolokasi ekstensi verbal ikatan kohesif kanonik kuat dan kanonik lemah, (4) kolokasi ekstensi verbal ikatan kohesif nonkanonik kuat, (5) kolokasi enhansi klausal ikatan kohesif kanonik kuat dan kanonik lemah, (6) kolokasi enhansi klausal ikatan kohesif nonkanonik kuat, (7) kolokasi enhansi verbal ikatan kohesif kanonik kuat dan kanonik lemah, (8) kolokasi enhansi verbal ikatan kohesif nonkanonik kuat, dan (9) nonkolokasi node verba. Hasil pemadanan kolokasi ini disebabkan oleh pengaplikasian teknik penerjemahan. Lima belas teknik penerjemahan yang diaplikasikan meliputi teknik adaptasi, amplifikasi (adisi), amplifikasi (eksplisitasi), deletion, generalisasi, harfiah, kesepadanan lazim, kompensasi, kreasi diskursif, modulasi, partikularisasi, peminjaman murni, reduksi, transposisi, dan variasi. Teknik penerjemahan yang mengakibatkan pergeseran kolokasi dari kanonik menjadi nonkanonik adalah teknik kesepadanan lazim, teknik kreasi diskursif, teknik amplifikasi (eksplisitasi), teknik harfiah, dan teknik modulasi. Teknik penerjemahan yang mengakibatkan nilai 3 baik pada keakuratan, keberterimaan maupun pada keterbacaan terjemahan adalah teknik kesepadanan lazim, modulasi, amplifikasi (eksplisitasi), peminjaman murni, adaptasi, generalisasi, dan teknik transposisi. Sementara itu, teknik yang menghasilkan terjemahan yang kurang akurat atau tidak akurat, kurang berterima dan tingkat keterbacaan tinggi atau sedang adalah teknik kreasi diskursif, harfiah, reduksi, generalisasi, dan teknik amplifikasi (adisi). Di sisi lain, teknik deletion mengakibatkan terjemahan menjadi tidak akurat, tidak berterima dan tingkat keterbacaan rendah.
Penerapan teknik penerjemahan tersebut berimplikasi pada rerata kualitas terjemahan. Rerata kualitas terjemahan kolokasi TSa1 dari aspek keakuratan 2,55; aspek keberterimaan 2,5; dan aspek keterbacaan 2,97. Rerata kualitas terjemahan kolokasi TSa2 dari aspek keakuratan 2,5; keberterimaan 2,93; dan keterbacaan 2,97. Sementara itu, rerata TSa3 dari aspek keakuratan 2,31; keberterimaan 2,97 dan keterbacaan 2,97. Berdasarkan rerata tersebut terjemahan yang paling akurat adalah TSa1, lalu TSa2 dan TSa3. Terjemahan yang paling berterima adalah TSa3 kemudian TSa2 dan TSa1. Ketiga TSa memiliki derajat keterbacaan yang sama tinggi. Jika ditilik dari ketiga aspek kualitas terjemahan rerata TSa1 adalah 2,75; rerata TSa2 adalah 2,72; dan rerata TSa3 adalah 2,64. Ini berarti kualitas terjemahan TSa1, TSa2, dan TSa3 adalah baik
Kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian ini adalah penerapan teknik penerjemahan memengaruhi bukan hanya kualitas terjemahan tetapi juga pergeseran tipologi dan ikatan kohesif kolokasi. Penggunaan teknik penerjemahan yang tidak dinamis dan tidak sesuai dengan fungsi penerjemahan menghasilkan terjemahan yang bernilai 2 atau 1 pada tiga aspek kualitas terjemahan. Kemunculan kolokasi nonkanonik berpengaruh terhadap rendahnya keberterimaan dan tingkat keterbacaan terjemahan.
Kata Kunci: terjemahan, kolokasi, node verba, ikatan kohesif, teknik penerjemahan, kualitas terjemahan, keakuratan, keberterimaan, keterbacaan
ABSTRACT
Ni Luh Putu Setiarini. T141408006. “A Translation Study on Non-taxonomic Collocations of Experiential Nuclear in the Three Translation Versions of Pride and Prejudice Novel.” . Promotor: Prof. Drs. M.R., Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D.; Co-Promotor-1: Prof. Dr. Djatmika, M.A. ; Co-Promotor 2: Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D.; Dissertation of Doctorate Program of Surakarta Sebelas Maret University.
This dissertation examines non-taxonomic collocations of experiential nuclear in a novel Pride and Prejudice and explores their translation in three Indonesian translated novels. This product-oriented research aims to (1) describe and explain the typology of non-taxonomic collocations of experiential nuclear in Jane Austen’s novel Pride and Prejudice and to describe the typology of their translation in the three Indonesian translated novels; (2) describe and explain the cohesive ties of non-taxonomic collocations of experiential nuclear in a novel Pride and Prejudice and describe their translation in the three Indonesian translated novels; (3) explore and describe the translation techniques applied; (4) describe and explain the translation quality in terms of accuracy, acceptability, and readability; (5) explain the impact of the application of such techniques on the translation quality in terms of accuracy, acceptability and readability.
This study is an embedded research and multiple case study. A descriptive qualitative approach was applied in conducting this research. The location of this study is a novel Pride and Prejudice and its three translation versions in Indonesian. The sources of the data include events involving participants in the novel Pride and Prejudice and those translations in the three translation novels and the second source of data are raters. The data of this research are divided into two, namely linguistic data and translation data. Linguistic data are in the form of non-taxonomic collocations of verbal node in source language text and their translations in target language text. Meanwhile, translation data are related to translation techniques, translation quality assessment and the impact of translation techniques on the translation quality. In conducting this research, the researcher implemented purposive sampling and snowball sampling. The data were obtained by content analysis and focus group discussion. The selected data were triangulated by source and method. Source triangulation embodies documents and raters, on the other hand, method triangulation embraces content analysis and focus group discussion. In analyzing the data, some techniques applied; they were domain analysis, taxonomy analysis, componential analysis and cultural theme analysis.
The results of this study show that four collocational typologies of source language text (clausal extension, verbal extension, clausal enhancement, and verbal enhancement) which refer to strong and weak canonical cohesive tie are translated into nine types of collocation, i.e. (1) clausal extension collocation of strong and weak canonical cohesive tie (2) clausal extension collocation of strong non-canonical cohesive tie (3) verbal extension collocation of strong and weak canonical cohesive tie, (4) verbal extension collocation of strong non-canonical cohesive tie, (5) clausal enhancement collocation of strong and weak canonical cohesive tie, (6) clausal enhancement collocation of strong non-canonical cohesive tie, (7) verbal enhancement collocation of strong and weak canonical cohesive tie, (8) verbal enhancement collocation of strong non-canonical cohesive tie, and (9) non-collocational verbal node. The result of this translation are due to the application of translation techniques. There are fifteen translation techniques applied, namely adaptation, amplification (addition), amplification (explicitation), deletion, generalization, literal, established equivalent, compensation, discursive creation, modulation, particularization, pure borrowing, reduction, transposition, and variation. The translation techniques which gave the impacts on shifting the canonical collocation into non-canonical collocation are established equivalent, discursive creation, amplification (explicitation), literal and modulation. Translation techniques affecting score 3 on accuracy, acceptability, and readability are established equivalent, modulation, amplification (explicitation), pure borrowing, adaptation, generalization, and transposition. On the other hand, the translation techniques resulting less accurate or not accurate in translation, less acceptable in translation, and high and medium readable in translation are discursive creation, literal, reduction, generalization, and amplification (addition). On the contrary, deletion produces translation of not accurate, not acceptable, and low degree of readability.
The application of translation techniques has affected on the average of translation quality. The average of collocational translation quality of source language text 1 based on the aspect of accuracy is 2.55; the average of collocational translation quality of source language text 1 based on the aspect of acceptabilityis 2.55; and the average of collocational translation quality of source language text 1 based on the aspect of readabilityis 2.97. The average of collocational translation quality of source language text 2 based on the aspect of accuracy is 2.5; the average of collocational translation quality of source language text 2 based on the aspect of acceptabilityis 2.93; and the average of collocational translation quality of source language text 2 based on the aspect of readabilityis 2.97. Also, the average of collocational translation quality of source language text 3 based on the aspect of accuracy is 2.31; the average of collocational translation quality of source language text 3 based on the aspect of acceptabilityis 2.97; and the average of collocational translation quality of source language text 3 based on the aspect of readabilityis 2.97. Based on the averages, the most accurate translation istarget language text 1, then followed by target language text 2 and last target language text 3. The most acceptable translation is target language text 1 and then target language text 2 and target language text 1. Allthe three target language texts have the same high degree of readability. From all the three aspects of translation, the average of translation quality of target language text 1 is 2.75, the average of translation quality of target language text 2 is 2.72, and the average of translation quality of target language text 3 is 2.64. It means that the highest translation quality is target language text 1, and then target language text 2 and the last is target language text 3.
The conclusion drawn from the results of this study is that the application of translation techniques influences not only the quality of translation but also the shift of typology and collocational cohesive tie. The translation techniques which are incorrectly used produce translation quality obtaining score 2 and 1 on the three aspects of translation quality assessment.
Keywords: translation, collocation, verbal node, cohesive tie, translation technique, translation quality, accuracy, acceptability, readability