Pengalaman Awardee Erasmus+International Mobility Program di UNIVERSITAS LEIPZIG Jerman #1

Universitas Sebelas Maret Surakarta menjalin kerjasama dengan Universitas Leipzig sejak Oktober 2015. Setiap tahunnya akan ada mahasiswa yang mewakili Universitas Sebelas Maret untuk pergi ke Universitas Leipzig di Jerman dengan program International Mobility Program. Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas educational networking antara Universitas Sebelas Maret dengan universitas-universitas di Eropa. Gambar 1 merupakan momen saat Tim kami dari UNS sampai di Universitas Leipzig. UNS diwakili oleh dua mahasiswa yaitu Rujito Sesario dan Venansia Avelia (Gambar 1  dari kiri pertama dan kedua) dengan pendamping Dr. Fitria Rahmawati dan Dr.rer.nat. Witri Lestari (Gambar 1  dari kiri ketiga dan keempat). Saya selaku penerima beasiswa program ini diharuskan mengikuti program perkuliahan master internasional atau penelitian berbasis riset di Laboratorium, yang notabene bidang studi saya adalah Ilmu Kimia Anorganik. Gambar 2 adalah Prof. Dr. Evamarie Hey-Hawkins pembimbing sekaligus supervisor saya selama berada di Universitas Leipzig. Berdasarkan pengamatan saya, banyak sekali perbedaan yang dapat ditemukan antara sistem, sarana, fasilitas yang dimiliki oleh Universitas Lepizig dengan Universitas Sebelas Maret. Berikut beberapa perbedaan signifikan yang dapat saya paparkan. Suasana Laboratorium Kimia Anorganik di Universitas Leipzig berbeda dengan Laboratorium di Universitas Sebelas Maret. Menurut saya hal ini dikarenakan beda budaya maka akan beda pula lingkungannya. Setiap pagi, sebelum memulai aktivitas para mahasiswa dari strata Sarjana hingga Doktoral diperbolehkan untuk membuat teh atau kopi, sehingga suasana yang dihasilkan terkesan lebih nyaman. Peralatan Laboratorium di Universitas Leipzig relatif lebih maju dibandingkan UNS. Universitas Leipzig memiliki fasilitas Laboratorium kimia yang relatif lengkap dibandingkan Universitas Sebelas Maret. Alat-alat instrumen Kimia yang dimiliki oleh Universitas Leipzig diantaranya XRD (X-Ray Diffraction), FTIR (Fourier Transmission Infra-Red), Elemental Analysis, SEM (Scanning Electron Microscope), TEM (Transmission Electron Microscope), TG-DTA (Thermal-Gravimetri Differential Thermal Analysis). Semua instrument tersebut dikendalikan oleh laboran maupun mahasiswa yang mampu mengoperasikan. Alat-alat tersebut selalu diperhatikan kinerjanya dan selalu dilakukan maintenance untuk menjaga keabsahan alat. Di Universitas Leipzig saya melakukan penelitian berbasis riset mengenai pembuatan Katalis Metal Organic Frameworks (MOFs) yang dapat diaplikasikan sebagai katalis hidrogenasi pengolahan bahan bakar. Berdasarkan penelitian yang saya lakukan, diharapkan akan dimuat dalam bentuk publikasi jurnal ilmiah internasional. Saya juga berkesempatan untuk mengikuti beberapa perkuliahan yang ada di Universitas Leipzig, fasilitas kelas yang ada di sana relative lengkap dan modern. Setiap tenaga pengajar memiliki akses untuk menggunakan proyektor layer lebar Touchscreen yang secara otomatis terhubung dengan papan tulis. Di sisi lain, para pengajar dapat menggunakan papan tulis apabila ingin memaparkan materi yang berkaitan dengan perhitungan atau rumus-rumus. Berdasarkan seluruh pengalaman yang telah saya rasakan di Universitas Leipzig, semakin membuat saya untuk berkeinginan melanjutkan studi Doktoral ke luar negeri. Universitas Leipzig memiliki sarana-sarana yang memadai sehingga mampu membuat para mahasiswanya terfasilitasi dengan baik.  

 

RUJITO SESARIO  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *