Sosialisasi dan Koordinasi Pelaksanaan Penelitian Uji Klinik Jamu Ekstrak Sambiloto

Pada masa pandemi COVID-19, obat tradisional menjadi salah satu kekuatan yang dapat mendukung upaya pencegahan maupun penanggulangan penyakit. Namun demikian, efektifitas dan keamanan obat tradisional perlu dibuktikan secara ilmiah. Bukti ilmiah yang terbentuk dapat digunakan sebagai dasar pengembangan fitofarmaka dan digunakan oleh tenaga medis. Dengan dilaksanakannya penelitian uji klinik yang merupakan suatu percepatan perolehan evidence base, diperlukan pemahaman yang sama antara peneliti utama, peneliti pendamping, dan pembantu dalam hal pelaksanaan kegiatan penelitian pada tahun 2021.

Dalam rangka melaksanakan penelitian Uji Klinik di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tahun 2021, diselenggarakan kegiatan sosialisasi penelitian uji klinik jamu ekstrak sambiloto sebagai penambah daya tahan tubuh pada pasien COVID-19 derajat sedang yang menerima terapi standar: uji klinik terkontrol tersamar ganda dengan principal investigator: dr. Peristiwan Ridha Widhi Astana, M.Biomed. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari dengan memaparkan substansi program penelitian dan rencana pelaksanaan penelitian.

Kegiatan yang bertujuan untuk memberikan penyegaran mengenai cara uji klinik yang baik (CUKB), mencapai kesepahaman antara tim dalam rencana pelaksanaan penelitian uji klinik jamu ekstrak sambiloto, serta membentuk komitmen pelaksanaan uji klinik antara peneliti utama, peneliti pendamping, konsultan penelitian, dan sponsor ini berlangsung secara luring pada hari Selasa–Rabu, 15–16 Juni 2021 di Hotel Swiss-Belinn Saripetojo Solo. Dalam kegiatan ini, dua orang dosen Program Studi Doktor (S3) Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sebelas Maret yaitu Dr. dr. Ratih Puspita Febrinasari, M.Sc. (farmakolog) dan dr. Vitri Widyaningsih, MS., Ph.D. (statistician) diundang bersama dengan 48 orang partisipan lainnya untuk memberikan masukan dan berdiskusi terkait uji klinik jamu ekstrak sambiloto ini sebagai imunomodulator pada pasien COVID-19. Beliau berdua merupakan anggota Data Safety Monitoring Board (DSMB) dalam uji klinik tersebut.