ABSTRAK
Hendi Pratama. T131508005. “Kompetensi dan Strategi Penutur Nonjati dalam Memahami Implikatur Percakapan Bahasa Inggris“. Promotor: Prof. Dr. Joko Nurkamto, M.Pd. ; Co-promotor I: Prof. Dr Rustono, M.Hum.; Co-promotor II: Dr. Sri Marmanto, M.Hum., Dissertation of Doctorate Program of Surakarta Sebelas Maret University.
Pada disertasi ini, kompetensi dan strategi penutur nonjati dalam memahami implikatur percakapan bahasa Inggris menjadi bahasan utama. Kajian pragmatik pada penelitian ini fokus pada penutur nonjati. Tradisi kajian pragmatik untuk penutur nonjati mengikuti perkembangan pragmatik interbahasa (Interlanguage Pragmatics). Objek kajian pada penelitian ini adalah implikatur percakapan yang menggunakan klasifikasi gabungan antara beberapa teori (Grice 1975; Bouton 1994; Arseneault 2014). Implikatur dijadikan sebagai objek penelitian karena implikatur adalah representasi ideal dari perwujudan daya pragmatik.
Kompetensi pada penelitian ini meliputi pemahaman implikatur, faktor yang mempengaruhi pemahaman implikatur dan faktor yang menghambat pemahaman implikatur. Strategi pada penelitian ini terkait dengan teknik-teknik yang digunakan oleh penutur nonjati untuk memahami implikatur bahasa Inggris. Terkait dengan cakupan tersebut dirumuskan tiga masalah utama pada penelitian ini. Bagaimana kompetensi penutur nonjati yang berasal dari paparan formal yang berbeda dalam memahami berbagai jenis implikatur bahasa Inggris? Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi dan menghambat kompetensi penutur nonjati dalam memahami implikatur bahasa Inggris? Bagaimana strategi penutur nonjati dalam memahami implikatur bahasa Inggris?
Pada penelitian ini, metode campuran digunakan untuk menjawab rumusan masalah. Metode campuran yang digunakan adalah sekuensial eksplanasi. Pada metode campuran sekuensial eksplanasi, dua fase penelitian dilakukan secara berurutan. Fase penelitian yang pertama adalah fase kuantitatif dan yang kedua adalah fase kualitatif. Pada fase kuantitatif, sejumlah 110 mahasiswa dilibatkan pada penelitian ini: 40 mahasiswa bahasa inggris, 32 mahasiswa kelas internasional dan 38 mahasiswa akuntansi reguler. Tiga instrumen pilihan ganda: implikatur, kosakata, tata bahasa, masing-masing terdiri atas 30 soal diujikan pada seluruh responden. Responden juga diminta untuk mengisi instrumen survei tentang paparan informal bahasa Inggris terdiri atas 10 butir. Pada fase kualitatif, 18 mahasiswa dengan nilai implikatur terendah dan tertinggi dipanggil kembali untuk mengikuti sesi Think Aloud Protocol (TAP). Pada sesi TAP responden diminta mengerjakan kembali soal implikatur dan di saat yang bersamaan menceritakan apa yang ada di pikiran mereka dengan dipandu oleh seorang pewawancara.
Dihasilkan tiga simpulan pada penelitian ini. Responden lebih menguasai implikatur idiosinkratik daripada implikatur formulaik dan responden dengan paparan informal bahasa Inggris yang berbeda memiliki kompetensi pemahaman implikatur yang berbeda. Faktor yang mempengaruhi pemahaman implikatur secara langsung adalah kosakata dan tata bahasa sedangkan yang mempengaruhi secara tidak langsung adalah paparan bahasa Inggris informal. Faktor penghambat pemahaman implikatur meliputi: overgeneralisasi aturan bahasa Inggris; keterbatasan kosakata dan tata bahasa; transfer negatif aturan bahasa Indonesia ke Inggris; pengajaran yang salah; dan ketidakmampuan berpikir mandiri secara terstruktur. Strategi yang digunakan oleh penutur nonjati untuk memahami implikatur bahasa Inggris meliputi: teknik deduksi/induksi, inferensi linguistik, inferensi ekstralinguistik, elaborasi kreatif dan teknik translasi. Terdapat perbedaan pola strategi pada kelompok penutur nonjati berkompetensi tinggi dan rendah.
Kata Kunci: pragmatik, pragmatik interbahasa, implikatur, penutur nonjati, strategi
ABSTRACT
Hendi Pratama. T131508005. “Non-Native Speakers’ Competence and Strategy in Comprehending English Conversational Implicatures“. Promotor: Prof. Dr. Joko Nurkamto, M.Pd. ; Co-promotor I: Prof. Dr Rustono, M.Hum.; Co-promotor II: Dr. Sri Marmanto, M.Hum., Dissertation of Doctorate Program of Surakarta Sebelas Maret University.
This dissertation focuses on the competence and strategy of nonnative speakers in understanding conversational implicature in English. Pragmatics stream in this study covers mainly on nonnative speakers only. Pragmatic studies tradition specializing on nonnative speakers follows the norms of interlanguage pragmatics. The object of this study is conversational implicature combining three implicature theories (Grice 1975; Bouton 1994; Arseneault 2014). Implicature is chosen as the object of the study because implicature is an ideal representation of pragmatic force in action.
Competence in this study covers: implicature comprehension level, factors affecting comprehension and factors hampering implicature comprehension. Strategy in this study is related with techniques used by nonnative speakers in comprehending English implicatures. Dealing with the coverage, there are three main problem statements in this research. What is the level of comprehension of nonnative speakers in comprehending diferent types of English implicatures? What are the factors affecting and hampering nonnative speakers’ comprehension of English implicatures? What are the strategies used by nonnative speakers in comprehending English implicatures?
In this research, mixed method is used to answer those problem statements. To be precise, this research uses explanatory sequential mixed method. This method dictates that the research shall be conducted in two phases one after another. The first phase is quantitative phase and the second is qualitative phase. In quantitative phase, a number of 110 university students were involved in this research: 40 of English department, 32 of international classes and 38 of regular accounting department. Three multiple choice instruments i.e. implicature, vocabulary, grammar, consisting 30 questions each had been tested to all respondents. Respondents also filled out a survey on informal English exposure consisting of 10 questions. In qualitative phase, 18 students with the highest and the lowest implicature scores were invited to join a Think Aloud Protocol (TAP) session. In the TAP session, respondents were asked to redo the implicature test and at the same time narrate their stream of thought verbally as accurate as possible guided by an interviewer.
There are three conclusions in this study. First, respondents evidently have higher proficiency in comprehending idiosyncratic implicatures than the formulaic ones. Respondents with different level of formal exposure of English have different level of competence in comprehending implicatures. Secondly, factors which directly affects implicature comprehension are vocabulary and grammar. Informal English exposure is indirectly affecting implicature comprehension. Factors which hampers implicature comprehension are: overgeneralization of English rules, limited vocabulary and grammar, negative transfer from Indonesian rules, negative effects of pedagogy and inability to perform independent structured thinking. Thirdly, dominant strategies used by nonnative speakers to comprehend English implicatures are: deduction/induction technique, linguistic inferencing, extralinguistics inferencing , creative elaboration and translation technique. There are different patterns of strategies applied by nonnative speakers with high proficiency and low proficiency.
Keywords: pragmatics, interlanguage pragmatics, implicatures, nonnative speakers, strategy.