ABSTRAK
Dyah Ayu Nila Khrisna. T141108004. Kajian Terjemahan Novel “The Old Man and the Sea” ke dalam Tiga Versi Novel ‘Lelaki Tua dan Laut” dengan Fokus pada Penokohan Santiago (sebuah Penelitian Terjemahan dengan teori Apraisal) . Promotor: Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D. ; Co-Promotor: Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D.; Dissertation of Doctorate Program of Surakarta Sebelas Maret University.
Novel The Old Man and The Sea (TOMATS) adalah salah satu karya sastra yang sering dikaji dalam penelitian. Penggambaran Santiago yang merupakan tokoh utama dalam novel tersebut telah mengispirasi banyak peneliti untuk menggali lebih dalam mengenai karakternya. Penelitian umumnya dilakukan dengan menggunakan pendekatan psikologi dan sastra. Namun, kedua teori tersebut tidak menyediakan bukti linguistik yang mendukung deskripsi penokohan. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha mengungkap karakterisasi Santiago dengan mengaplikasikan teori Apraisal yang merupakan bagian dari kajian Linguistik Sistemik Fungsional (LSF). Dengan Apraisal, karakter Santiago dapat digali dari sisi emosi, perilaku, dan kondisi fisiknya melalui analisis Afek, Gradasi, dan Apresiasi. Selain itu, penelitian ini semakin kaya dengan dinilainya karakter tokoh tersebut dari tiga novel versi terjemahan Bahasa Indonesia.
Untuk mengakomodasi hal tersebut, penelitian ini merumuskan empat pertanyaan penelitian yang bertujuan untuk 1) menguraikan realisasi Apraisal penggambaran emosi, perilaku, dan kondisi fisik tokoh Santiago dalam novel The Old Man and the Sea, 2) menjelaskan teknik penerjemahan yang diterapkan oleh Sapardi Djoko Damono, Dian Vita Ellyati, dan Yuni Kristianingsih Pramudhaningrat untuk menerjemahkan penggambaran emosi, perilaku, dan kondisi fisik tokoh Santiago dalam ketiga versi novel Lelaki Tua dan Laut, 3) menjelaskan pergeseran Apraisal pada terjemahan penggambaran emosi, perilaku, dan kondisi fisik Santiago dalam ketiga versi novel Lelaki Tua dan Laut, dan 4) memberikan penilaian terhadap keakuratan terjemahan penggambaran emosi, perilaku, dan kondisi fisik tokoh Santiago dalam ketiga novel Lelaki Tua dan Laut serta menjelaskan keterkaitannya dengan teknik penerjemahan dan pergeseran Apraisalnya.
Penelitian ini bersifat kualitatif, deskriptif, studi kasus, dan komparatif dengan pendekatan LSF, khususnya Apraisal. Data penelitian dari aspek linguistik berupa penggambaran emosi, perilaku, dan kondisi fisik Santiago yang mengandung Apraisal, sedangkan data penerjemahan berupa teknik penerjemahan dan akurasi terjemahan. Data yang terkumpul dan telah divalidasi dengan trianggulasi sumber data dan trianggulasi metode. Sejumlah informan dilibatkan dalam penelitian ini untuk menilai keabsahan data dan keakuratan terjemahan. Kuesioner dan wawancara dipilih sebagai teknik untuk mengumpulkan hasil penilaian tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam novel sumber TOMATS, Hemingway banyak mengedepankan Santiago dari sisi emosinya. Hal ini terlihat dari jumlah temuan data Afek yang mendominasi keseluruhan hasil penilaian dari tiap alur cerita novel. Penokohan Santiago diwujudkan dalam 37 Afek sebagai gambaran perasaan, 25 Penghakiman sebagai gambaran perilaku, dan 18 Apresiasi sebagai gambaran fisik. Dalam merekonstruksi penokohan Santiago tersebut, ketiga penerjemah mengaplikasikan 11 teknik penerjemahan yang meliputi: teknik kesepadanan lazim, amplifikasi, partikularisasi, generalisasi, reduksi, transposisi, penghapusan, kreasi diskursif, literal, modulasi, dan kompresi linguistik. Dari keseluruhan teknik, kesepadanan lazim merupakan teknik yang paling banyak digunakan oleh ketiga penerjemah. Pilihan teknik penerjemahan yang diterapkan oleh masing-masing penerjemah berimplikasi pada kesesuaian realisasi Apraisal novel LTDL dengan Apraisal dalam novel TOMATS. Di antara ketiga penerjemah, terjemahan YKP dinilai paling memiliki kesesuaian dengan penggambaran Santiago dalam TOMATS. Dari 234 data, 178 data dinilai akurat, 27 data dinilai kurang akurat, dan 34 data dinilai tidak akurat. Urutan kedua ditempati novel terjemahan DVE dengan perolehan angka 169 untuk data akurat, 38 data kurang akurat, dan 28 data tidak akurat. Novel terjemahan SDD menempati urutan terakhir dengan selisih angka yang cukup banyak dari dua terjemahan lainnya, yaitu 139 data akurat, 62 data kurang akurat, dan 34 data tidak akurat.
Hasil penelitian menunjukkan adanya keterkaitan antara teknik penerjemahan, pergeseran Apraisal, dan akurasi terjemahan. Terjemahan akurat paling banyak dihasilkan oleh teknik penerjemahan kesepadanan lazim, harfiah, dan amplifikasi. Kategori terjemahan ini memiliki kesamaan semua aspek Apraisal dengan novel sumber dan hanya ditemukan beberapa pergeseran pada bentuk karena perbedaan struktur linguistik yang dimiliki kedua bahasa. Pada terjemahan kurang akurat, pergeseran Apraisal terjadi pada aspek Gradasi yang disebabkan oleh ketidaktepatan penggunaan teknik penerjemahan amplifikasi, partikularisasi, generalisasi, reduksi, transposisi, dan modulasi. Sementara itu, pada terjemahan tidak akurat ditemukan pergeseran pada aspek Sikap yang dipengaruhi oleh penggunaan teknik penerjemahan reduksi, penghapusan, dan kreasi diskursif.
Implikasi dari temuan penelitian ini adalah dalam menyikapi teks sastra, penerjemah tidak diberikan kebebasan untuk melakukan modifikasi demi terciptanya terjemahan yang ‘nyastra’. Walaupun tidak termasuk dalam kategori teks sensitif, keakuratan karakteriasi tokoh dalam sebuah novel menjadi salah satu unsur yang wajib diwujudkan dalam teks sasaran. Keakuratan terjemahan dapat digapai dengan mempertimbangkan realisasi Apraisal dan dengan menerapkan teknik penerjemahan yang tepat.
Kata Kunci: akurasi, apraisal, penokohan, pergeseran, teknik penerjemahan
ABSTRACT
Dyah Ayu Nila Khrisna. T141108004. The Translation Analysis on the Characterization of Santiago as Pictured in the Novel “The Old Man and The Sea” and Its “Three Indonesian Versions Entitled “Lelaki Tua dan Laut” (A Translation Research with Appraisal Theory) . Promotor: Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D.; Co-Promotor: Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D.; Dissertation of Doctorate Program of Surakarta Sebelas Maret University.
The Old Man and The Sea (TOMATS) is one of literary works frequently examined for research purposes. Researchers paid much attention to the emotional side of Santiago’s remarkable characterization. So far, most of the works were observed using psychological and literary approaches. On the other hands, studies on characterization scrutinized from linguistic point of view are few and far between. As a matter of fact, a trustworthy proof could be smartly drawn from the linguistic analysis. Accordingly, a research focusing on characterization perusing from linguistic perspective calls for systematic investigation. The Appraisal theory as a branch of Systemic Functional Linguistics (SFL) study is reckoned to be the most decent approach to probe Santiago’s quality, mainly from his emotion, personality, and physical condition. With Appraisal theory, the three elements of characterization could be evinced from the analysis of Affect, Judgement, and Appreciation. Further, the content of the essay is enriched with the examination of the three Indonesian versions of novel TOMATS entitled Lelaki Tua dan Laut (LTDL). The accuracy of the translation is one of the research objectives, as well as the translation techniques and the Appraisal shifts resulting from the misemployment of the techniques.
Based on those premises, this research formulates the following objectives: 1) defining the realization of Appraisal found in the depiction of Santiago’s emotion, personality, and physical condition as characterized in novel TOMATS, 2) explaining the translation techniques applied by the translators in the reconstruction of Santiago’s emotion, personality, and physical condition as pictured in the three Indonesian version novels LTDL, 3) construing the Appraisal shifts occurred in the translation of Santiago’s emotion, personality, and physical condition, and 4) evaluating the accuracy of the translation as a result of the Appraisal shifts due to the application the translation techniques.
It is qualitative, descriptive, case study, and comparative translation research using SFL approach. The data of the research were classified into two categories namely linguistic and translation data. The linguistic data are all the narration sorted out from TOMATS and three LTDL novels describing the Santiago’s emotion, personality, and physical condition. The translation techniques and the accuracy assessment belong to the second type of data. Both categories of the data collected were validated with Spradley’s triangulation method. Three informants were involved to check the validation of the data and to examine the accuracy of the translation. It was conducted with the instrument of questionnaire and in the method of interview.
The results show that Santiago in the novel TOMATS is mostly described from his emotion as the affect aspect of the appraisal is found the uppermost. The evaluation of emotion, personality, and physical condition is represented in 37 data of Affect, 25 data of Judgement, and 18 data of Appreciation. In reimaging those descriptions, the three translators apply eleven translation techniques i.e., established equivalent, amplification, particularization, generalization, reduction, transposition, deletion, discursive creation, literal, modulation, and linguistic compression. Among the translation techniques found, established equivalent technique is the most frequently used by the translators.
The translations, however, present slightly different picture of Santiago. Shifts are found in the aspect of Graduation and Attitude. These alters are triggered from the wrong use of the reduction, deletion, and discursive creation translation techniques. Even so, the three translators are basically doing well in reconstructing the characterization of Santiago for the translations are mostly accurate. In the accurate data, there are found nearly zero shifts of the appraisal aspects. Only some shifts of form are existed in the translations. They, for the most part, are translated using established equivalence, literal, and amplification techniques.
Compared to the other two, the novel translated by YKP is assessed the most accurate. From 234 of the total data, 178 data are accurate, 27 data are less accurate, and 34 data are inaccurate. Following YKP is the translation of DVE. She makes 169 accurate translation, 38 less accurate translation, and 28 inaccurate translation. The last position is SDD’s translation. There are 139 data assessed accurate, 64 data rated less accurate, and 34 data evaluated inaccurate. To sum up, there is a clear parallel line between appraisal, translation techniques, and accuracy of translation. When a translator misemploys the translation techniques, there will be shifts in the appraising items which lead to inaccurate translation.