ABSTRAK
Dwi Astuti Wahyu Nurhayati. T111108001. “Interferensi Morfologis dan Sintaksis Bahasa Indonesia terhadap bahasa Inggris oleh Penutur Jawa dalam Pembelajaran Bahasa Inggris (Studi Kasus di perguruan Tinggi Tulungagung)“. Promotor: Prof. Dr. Djatmika, M.A. ; Co-promotor I: Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D.; Co-promotor II: Dr. Tri Wiratno, M.A., Dissertation of Doctorate Program of Surakarta Sebelas Maret University.
Sebagian besar fokus penelitian interferensi gramatikal terbatas pada interferensi bilingual dengan rancangan penelitian eksperimen serta terfokus pada interferensi pembelajar. Sedangkan interferensi tidak hanya terjadi pada penutur bilingual akan tetapi juga dapat terjadi pada penutur multilingual. Oleh karena itu, untuk mengisi research gap, penelitian ini mengungkap interferensi multilingual, dalam konteks ini mahasiswa dan dosen pendidikan bahasa Inggris sebagai penutur bahasa Jawa (L1), bahasa Indonesia (L2), dan bahasa Inggris (L3). Penelitian bertujuan mengidentifikasi bentuk dan pola-pola pada interferensi morfologi dan sintaksis; mendeskripsikan faktorpenyebab terjadinya interferensi serta memaparkan persepsi mahasiswa dan dosen tentang beda institusi dan masa studi terhadap interferensi morfologis dan sintaksis bahasa Indonesia yang terjadi dalam interaksi pembelajaran bahasa Inggris di IAIN Tulungagung dan STKIP PGRI Tulungagung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan ancangan etnografi berbasis classroom based research dan studi kasus di 2 insitusi pendidikan. Data dikumpulkan dengan teknik analisis dokumen menggunakan pengamatan dan perekaman (video recording) yang ditranskripsikan ke dalam bentuk teks duratif yang mengandung tuturan interaksi dosen dan mahasiswa dalam proses pembelajaran di kelas; wawancara mendalam untuk mengetahui faktor penyebab interferensi yang dialami oleh mahasiswa maupun dosen dalam interaksi pembelajaran dan mengkonfirmasi simpulan-simpulan sementara yang dihasilkan melalui teknik pengamatan dan perekaman; dan teknik kuesioner untuk mengetahui persepsi mahasiswa dan dosen tentang beda institusi dan masa studi terhadap interferensi morfologi dan sintaksis bahasa Indonesia.Teori SLA, Mental Konsep, Analisis Kontrastif, dan teknik tanda kurung berlabel tradisional digunakan sebagai pisau analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) 9 bentuk interferensi morfologi dan sintaksis yang ditemukan pada pembelajaran bahasa Inggris; (2) pola-pola interferensi didominasi oleh struktur pohon frasa verba(50 pola), diikuti olehNoun Phrase (26 pola), Adjective Phrase (7 pola), Adverb Phrase (5 pola); Clauses (3 pola) serta kalimat (2 pola);(3) faktor-faktor penyebab interferensi meliputi perspektif mahasiswa dan dosen; dan (4) persepsi mahasiswa dan dosen tentang beda institusi dan masa studi meliputi persepsi kuliah di IAIN Tulungagung sebagai pilihan terakhir, output STKIP PGRI mudah lulus, dan pemberian kontrol kognitif dosen sesuai dengan kompetensi mahasiswa; sedangkan persepsi masa studi lebih cenderung disebabkan oleh tinggi rendahnya motivasi belajar dan faktor-faktor lainnya seperti learning atmosphere, creating reinforcement of opportunities, frequency of opportunities to charge of interactions and self exposure. Ringkasnya, kompetensi mahasiswa dalam penelitian ini diklasifikasikan dalam tingkat kompetensi dasar (kosakata dasar; word-level dan verb), menengah (bahasa lisan mata kuliah konten) dan hendaknya penelitian lebih lanjut difokuskan pada interferensi pola struktur Jawa dan model pembelajaran yang mempertimbangkan struktur L1,L2.
Kata Kunci: Interferensi, morfologi, sintaksis, Bahasa Indonesia, pembelajaran Bahasa Inggris.
ABSTRACT
Dwi Astuti Wahyu Nurhayati. T111108001. “Indonesian Morphology-Syntactic Interference towards Englishby Javanese Speaker in ELLT (A Case Study in Educational Institutions Tulungagung)“. Promotor: Prof. Dr. Djatmika, M.A. ; Co-promotor I: Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D.; Co-promotor II: Dr. Tri Wiratno, M.A., Dissertation of Doctorate Program of Surakarta Sebelas Maret University.
Mostly the grammatical interference studies focus on bilingual interference, the research setting also used experiment and observed the students’ interference; whereas interference not only occur in bilingual speakers but also multilingual speakers. Therefore, to complete the research gap, this research is addressed to uncover multilingual interference related to the utterances produced by students and English lecturers as Javanese speakers (L1), Indonesian (L2), English (L3) especially to identify the form and patterns of Indonesian morphology and syntactic interference; describe the factors which arise them and explain students and lecturers’ perspectives about the different institution and students‘term. This case-comparative study analysis towards two educational institutions in Tulungagung and were conducted in orderto know the use of L1 or L2 structure towards English in classroom based research through collecting data procedure such as documentation analysis, questionnaire, interview and discussion with experts in related researches. First, in documentation analysis, the observation, video recording, and fourteen durative texts were used to identify the forms and patterns of Indonesian morphology-syntactic interference based on native speaker’s validation and discussion with experts in related researches. Second, in depth interview is used todescribe the factors which arise them.Third, questionnaires are used to explain students and lecturers’ perspectives about the different institution and students‘term on arising Indonesian morphology-syntactic interference. SLA theory, Mental Concept, Contrastive Analysis and labelled bracketing ttraditional are used as the theory to data analysis. Research findings show that 9 forms of morphology-syntactic property arouse e.g.number, tense; case; aspect; mood; diathesis, SVA; Degree of Comparison; Word class.Then the pattern of morphology-syntactic property are dominated by VP (50 patterns) including Tense; Diathesis;Modus; SVA; Aspect; next Noun Phrase (26 patterns) consisting of Number,Case; then Adjective Phrase (7 patterns) consists of Nominal Sentence in Present Future Tense; Degree of Comparison; Word Class; Adverb Phrase (5 patterns) including Aspect; clauses (2 patterns), third, sentences consist of (a) Past perfect tense; (b)Negative Imperative;(c)Dative; (d)Constructing Nominal Sentence in Present Future Tense. Third, the factors influence the arising of Indonesian interferenceare students ‘perspective including lectures’ habits, students’ motivation, and structure differences; and lecturers’ perspective including unaware constructing interference;(b) the difference level of acquisition of Indonesian; (c) the minimum of habitual and unsupported situation; (d)a belief for Indonesia speakers as NNS. The last, students’ and lecturers’ perspectives on different institution and students-termincluding studying in IAIN Tulungagungis the last choice, the ease of graduating from STKIP PGRI, giving cognitive control based on the the competence level;then the students’term tend to be caused by the higher or lower motivation, learning atmosphere, creating reinforcement of opportunities, frequency of opportunities to charge of interactions and self exposure. Shortly, students competences in this research is classified into basic competence (basic lexical; word-level,verb), intermediate (spoken language used in content courses), and the further research is focused on pattern Javanese interference and teaching model considering L1, L2 structure.
Keywords: Interference, morphology, syntactic, Indonesian, ELLT.