SEMINAR NASIONAL PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN 2019

 

Visi “Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul, Indonesia Maju” – perlu segera diwujudkan melalui sinergi antara masyarakat dan pemerintah. Untuk itu  pembangunan diselenggarakan melalui pemberdayaan, yaitu ‘suatu proses – orang memperoleh kendali lebih besar atas keputusan dan tindakan yang memengaruhi kesehatannya’. Kesejahteraan masyarakat diukur oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/ Human Development Index (HDI) – indikator komposit tiga sektor pembangunan yaitu: pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Sasaran IPM disempurnakan menjadi Millenium Development Goals (MDGs, Tujuan Pembangunan Milenium). Indonesia berkali-kali masuk kategori negara yang lamban dalam mencapai MDGs. Dengan kata lain pencapaian MDGs belum melalui pendekatan promosi kesehatan dan pemberdayaan. MDGs (2005-2015) dilanjutkan dengan Sustainable Development Goals (SDGs, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) untuk periode 2015-2030. Tujuan ketiga SDGs (13 target) yaitu Kesehatan – menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia (Health – Ensure healthy lives and promote well-being for all at all ages). SKN (2012) menegaskan bahwa setiap pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan kesehatan harus dapat memberikan pelayanan yang adil dan merata kepada semua lapisan masyarakat dengan pembiayaan yang terjangkau tanpa memandang suku, agama, golongan, dan status sosial ekonominya. Namun belum pernah ‘isu kesehatan’ sebagai bagian dari isu politik utama dalam mewujudkan keadilan, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa, negara, dan masyarakat.

Saat ini dunia berada di Era Revolusi Industri 4.0, yaitu era perkembangan baru teknologi, meliputi: teknologi fisik, digital dan biologi. Manfaat dari digitalisasi kesehatan adalah meningkatkan kemudahan dan efisiensi teknologi dan sekuensing genetik, mendorong pelayanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien, meningkatkan akses pelayanan kepada masyarakat, meningkatkan efektifitas SDM, meningkatkan kualitas pelayanan, dan mengurangi biaya layanan kesehatan, Kemajuan teknologi seharusnya diimbangi dengan regulasi yang adaptif, kolaboratif, menjunjung tinggi etika, edukasi kepada masyarakat, profesi kesehatan serta regulator. Masyarakat perlu turut serta merefleksikan kondisi dan kesiapan sektor kesehatan Indonesia guna menghadapi revolusi industri 4.0. Berdasarkan kondisi tersebut, Program Studi S3 Penyuluhan Pembangunan/Pemberdayaan Masyarakat merasa diperlukan adanya pembahasan mengenai strategi pemberdayaan masyarakat untuk Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan di Era 4.0 dalam bentuk suatu seminar nasional.

 

“SEMINAR NASIONAL PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN  2019

Dengan tema:

“Membumikan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan di Era 4.0 Untuk Mencapai  Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Keadilan Kesehatan”

 

Kami Kami panitia Seminar Nasional Promosi Kesehatan dan pemberdayaan 2019 mengundang Bapak Ibu sebagai Peserta Umum dan Peserta Pemakalah (Call Paper) dari :

  1. Dosen / Peneliti / Mahasiswa
  2. Birokrat yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat
  3. Pemerhati promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
  4. Petugas promotor kesehatan/penyuluh kesehatan (Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas),
  5. Praktisi program promosi kesehatan dan pemberdayaan seperti dokter, sarjana dan magister kesehatan masyarakat, bidan, perawat
  6. Organisasi profesi bidang kesehatan (PPPKMI, IAKMI, IDI, ISFI, IBI, PPNI, dsb), LSM dan organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang bergerak di bidang promosi kesehatan dan pemberdayaan
  7. Lembaga Swadaya Masyarakat,

Peserta Pemakalah akan dibagi dalam beberapa topik prosiding antara lain:

  1. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan pada lima tatanan
  2. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan pada penyakit menular dan penyakit tidak menular
  3. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan pada UKBM
  4. Aplikasi Teori dan model promosi kesehatan
  5. Pendidikan kesehatan, komunikasi kesehatan, advokasi dan pemasaran sosial
  6. Model perencanaan dan evaluasi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
  7. Determinan kesehatan
  8. Keadilan kesehatan

 

Seminar Nasional Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan 2019 bertema “Membumikan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan di Era 4.0 Untuk Mencapai  Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Keadilan Kesehatan” akan dilaksanakan pada :

  • Hari, Tanggal       :           Sabtu, 23 November 2019
  • Waktu                  :           08.00 WIB  – Selesai
  • Tempat                 :           Aula Lantai 6 Gedung Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
  • Narasumber         :
  1. Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
  2. Dr. Ravik Karsidi, MS
  3. Dr. Anies, dr., PKK (Universitas Diponegoro)
  4. Prof Dra. RA. Yayi Suryo Prabandari., MS., PhD (Universitas Gadjah Mada)
  5. Dr. Endang Sutisna Sulaeman, dr., M.Kes, FISPH, FISCM (UNS)
  6. Sapja Anantanyu., SP., MSi (Universitas Sebelas Maret)

Informasi Pendaftaran dan Pembayaran Seminar Nasional Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan 2019 melalui contact person:

  1. Fresthy Astarika : 08562772155
  2. Agus Eka Nurma: 081328797880
  3. Yeremia Rante : 081347122037

Biaya Investasi Seminar Nasional Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan 2019 sebagai berikut * :

  • Peserta Pemakalah Umum                  : Rp. 450.000
  • Peserta Pemakalah Mahasiswa            : Rp. 350.000
  • Peserta Non pemakalah Umum           : Rp. 150.000
  • Peserta Non pemakalah Mahasiswa    : Rp. 100.000
     
     
     
     

*1) Keseluruhan biaya kontribusi diatas diluar biaya penginapan.
 2) Biaya yang sudah dikirim tidak dapat ditarik kembali

Abstrak, Full Paper dan Bukti Pembayaran dikirim melalui : semnaspromkes2019@gmail.com

*Informasi lebih lengkap silahkan download poster dan leaflet pada laman ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *