Abstrak
Pemerintah Kabupaten Bantul telah mengadaptasi program pembangunan kesehatan dengan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, dengan misi meningkatkan partisipasi masyarakat. Salah satu wujud dari peran serta masyarakat adalah program posyandu. Sejak tahun 2004 di Daerah Istimewa Yogyakarta dikembangkan program Posyandu Plus dengan penambahan pelayanan konseling mitra keluarga dengan waktu pelayanan yang fleksibel disesuaikan kebutuhan masyarakat. Di Kabupaten Bantul salah stu lokasi yang diuji cobakan posyandu plus di Dusun Soragan Desa Ngestiharjo Kecamatan Kasihan. (Alprazolam) Dalam pelaksanaannya posyandu plus salah satu sasarannya adalah lansia (umur diatas 60 tahun), namun kehadiran lansia dalam kegiatan posyandu plus hanya mencapai 50% dari keseluruhan Lansia yang ada di Soragan.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pelaksanaan posyandu plus lansia di Dusun Soragan, mengetahui tingkat partisipasi lansia dalam mengikuti posyandu plus, mengetahui /aktor faktor yang mempengaruhi partisipasi lansia dalam mengikuti posyandu plus. Analisis dilakukan dengan menggunakan path analysis dengan piranti AMOSS 4.00.Hasd dari penelitian diantaranya bahwa penyelenggaraan posyandu plus telah dilaksanakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dengan menambah pelayanan konseling mitra keluarga dengan baik. Tingkat partisipasi lansia cukup tinggi dalam kegiatan posyandu plus. Variabel keadaan keluarga lansia, dan pengetahuan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap partisipasi, sedangkan variabel motivasi, dan peran tokoh masyarakat serta pelayanan petugas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi.
Kata kunci : keadaan keluarga, motivasi, peran tokoh masyarakat, pengetahuan.
Download File disini