Tindak Tutur Guru dan Respons Siswa dalam Kegiatan Belajar-Mengajar di SMP Negeri Surakarta (Kajian Pragmatik)

ABSTRACT

Woro Retnaningsih. T13108907. Teachers Speech Acts and Students Response in Teaching Learning Activities at State Junior School of Surakarta (Pragmatics Studies)”. Promotor: Prof. Dr. Djatmika, M.A. ; Co-promotor: : Prof. Dr. Sumarlam, M.S. , Dissertation of Doctorate Program of Surakarta Sebelas Maret University.

The aims of the study were identify the types of speech acts, speech acts strategies, patterns of teachers and students interaction, and explained the reasons they used these types and strategies in teaching and learning activities with background of curriculum 2013. This research used pragmatics approach. Methods and techniques of data collection used observation refer to techniques tapping to listen to information and events said by teachers and students. Data analysis technique in this research was contextual analysis, by linking data collected with context. Data analysis and interpretation of speech acts were done by heuristic analysis. Speech act strategies analyzed by using means-end analysis and identified by using politeness strategy of Brown and Levinson. The patterns of teachers and students interaction were analyzed by using turn taking formation pattern. The results of this study indicated that the type of speech acts used by teachers from the most sequence of speech directive type of test, order, ask, check, invite, offer, invite, and advise; assertive speech acts type with assertive speech subdivision explains, states, and asserts; type expressive speech acts by praising, greeting, thanking, agreeing; and commissive speech acts promised. The types of speech acts used by students from the most sequence of assertive saying, directive asking questions, and expressive answer greetings. Speaking strategies used by teachers as a whole were positive speech acts strategies. The most positive strategies used by teachers were consecutively to pay attention to the speakers seriously; giving cooperation to the speakers; involving the speakers in an activity; exaggerating interest, support, and sympathy for the speaker;  paying attention to the interests, desires, needs, or anything that belongs to a speaker; seeked agreement; used forms of group identity; avoids disagreement; expressed or implied knowledge and attention to the speaker’s wishes; offers or promises something; implies, accentuates, expresses togetherness; gives or asks reasons; jokes; and imply or declare a reciprocity. Speaking strategies used by students consist of positive-speaking strategies, action strategies, and silent strategies. The form of positive-spoken strategy that was most often used by students was giving cooperation to the speaker; giving or asking reasons; avoiding disagreement; expressing or implying knowledge and attention to the speaker’s intentions; and implying or expressing the reciprocity. The form of action strategies used by students in sequence were action pay attention, action try, action observe, action applause, action read conclusion, action presentation, action open work book, action fill worksheet, action make group, action forward, and action to the seat. Furthermore, the silent strategies mostly used by students in sequence that were silent thinking, silent understand, silent attention, silence agree and silence no question. At the interaction patterns, teachers used more feedback than initiation, while students used more preferred responses than dispreferred responses. The pattern of teachers and students interaction in the class showed a regular pattern of exchange with initiation-response-feedback pattern. It could be concluded that by using  speech acts, strategies and the interaction pattern, the achievement of the learning objectives were declared successful with 95% acceptable students responses, exceeding the standard seted by the government.

Keywords: speech acts, speech strategies, interaction patterns, teaching and learning activities, pragmatics

 

Woro Retnaningsih. T13089007. Tindak Tutur Guru dan respons Siswa dalam Kegiatan Belajar-Mengajar di SMP Negeri Surakarta (kajian Pragmatik). Promotor: Prof. Dr. Djatmika, M.A. ; Co-promotor: Prof. Dr. Sumarlam, M.S., Dissertation of Doctorate Program of Surakarta Sebelas Maret University..

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis tindak tutur, strategi bertutur, dan pola interaksi, serta alasan penggunaan jenis dan strategi bertutur tersebut dalam kegiatan belajar-mengajar dengan latar Kurikulum 2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan pragmatik. Metode dan teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode simak dengan teknik sadap untuk menyimak informasi dalam peristiwa tutur guru dan siswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kontekstual, dengan cara mengaitkan data yang terkumpul dengan konteks. Analisis data dan interpretasi jenis tindak tutur  dilakukan dengan analisis heuristik. Teknis analisis data strategi bertutur digunakan analisis cara-tujuan. Sedangkan analisis strategi bertutur digunakan strategi kesantunan dari Brown and Levinson. Pola interaksi guru dan siswa dianalisis dengan menggunakan pola pengambilan giliran berbicara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis tindak tutur yang digunakan guru dari urutan terbanyak yakni jenis tindak tutur direktif mengetes, menyuruh, bertanya, mengecek, mengajak, menawarkan, mempersilahkan, dan menasehati; jenis tindak tutur asertif dengan sub tindak tutur asertif menjelaskan, menyatakan, dan  menegaskan; jenis tindak tutur ekspresif dengan memuji,  salam, berterima kasih, dan setuju; serta jenis tindak tutur komisif berjanji. Jenis tindak tutur yang digunakan siswa dari urutan terbanyak yakni jenis tindak tutur asertif  menyatakan, tindak tutur direktif bertanya, dan tindak tutur ekspresif menjawab salam. Strategi bertutur yang digunakan guru secara keseluruhan adalah strategi tindak tutur positif. Bentuk strategi bertutur positif yang paling banyak digunakan guru secara berurutan yakni memperhatikan petutur secara sungguh-sungguh; memberi kerja sama kepada petutur; melibatkan petutur dalam suatu kegiatan; membesar-besarkan minat, dukungan, dan simpati kepada petutur; memperhatikan minat, keinginan, keperluan, atau segala sesuatu yang menjadi milik petutur; mencari kesepakatan; menggunakan bentuk-bentuk identitas kelompok; menghindari ketidaksepakatan; menyatakan atau menyiratkan pengetahuan dan perhatian terhadap keinginan petutur; menawarkan atau menjanjikan sesuatu; menyiratkan, menonjolkan, menyatakan kebersamaan; memberikan atau meminta alasan; berkelakar;  dan  menyiratkan atau menyatakan hal yang timbal balik. Strategi bertutur yang digunakan siswa secara keseluruhan terdiri dari strategi bertutur positif, strategi action, dan strategi diam. Adapun bentuk strategi bertutur positif yang paling banyak frekwuensinya digunakan siswa yakni memberi kerja sama kepada petutur; memberikan atau meminta alasan; menghindari ketidaksepakatan; menyatakan atau menyiratkan pengetahuan dan perhatian terhadap keinginan petutur; dan menyiratkan atau menyatakan hal yang timbal balik. Bentuk strategi action yang paling banyak frekwensinya digunakan siswa yakni action memperhatikan, action mencoba, action mengamati, action tepuk tangan, action membacakan kesimpulan, action  presentasi, action membuka buku pekerjaan, action mengisi lembar kerja, action membuat kelompok, action maju, dan action kembali ke tempat duduk. Selanjutnya strategi diam yang paling banyak digunakan siswa yang secara berurutan yakni diam berfikir, diam mengerti,  diam memperhatikan, diam setuju dan diam tidak ada pertanyaan. Pola interaksi yang terjadi, guru menggunakan feedback lebih banyak dari pada inisisasi, dan siswa menggunakan respons yang berterima lebih banyak dari pada respons yang tidak berterima. Pola interaksi di antara guru dan siswa di kelas menunjukkan pola pertukaran yang teratur yakni dengan pola inisiasi-response-feedback. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pencapaian tujuan pembelajaran dengan menggunakan jenis tindak tutur, strategi bertutur dan pola interaksi tersebut dapat dinyatakan berhasil dengan terdapatnya 95% respons siswa yang berterima, melebihi standar yang ditetapkan oleh pemerintah.

Kata kunci: jenis tindak tutur, strategi bertutur, pola interaksi, kegiatan belajar-mengajar, pragmatik.