Darurat Mikroplastik Mengancam Lingkungan dan Kesehatan Global: Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Gelar Kuliah Pakar Bertemakan Mikroplastik untuk Kembangkan Roadmap Riset
Sekolah Pascasarjana, Peningkatan tren ancaman mikroplastik sebagai isu lingkungan di Indonesia maupun di tingkat global telah mendorong Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas Sebelas Maret (UNS) untuk mengupayakan pengembangan roadmap riset mengenai mikroplastik. Salah satu langkah awal yang diambil adalah dengan mengadakan kuliah pakar bertemakan “Pengembangan Roadmap Riset Mikroplastik dan Dampaknya bagi Lingkungan dan Kesehatan” pada hari Kamis (14/11/2024) di Ruang Sidang Lantai 6 Gedung Sekolah Pascasarjana UNS. Kuliah pakar tersebut dihadiri oleh mahasiswa, terutama dari Program Studi S1 Ilmu Lingkungan, S2/ Magister Ilmu Lingkungan dan S3/ Doktor Ilmu Lingkungan, serta beberapa program studi lainnya.
Prof. Dr. Mohammad Masykuri, M.Si. sebagai Ketua Program Studi Magister Ilmu Lingkungan memberi sambutan lalu memberi pengantar mengenai mikroplastik, serta urgensi pengembangan roadmap riset terkait mikroplastik bagi civitas akademika UNS. Kemudian, kuliah pakar dibuka secara resmi oleh Prof. Dr.rer.nat. Sajidan, M.Si. selaku Dekan Sekolah Pascasarjana setelah menyampaikan sambutan hangat kepada seluruh dosen dan mahasiswa yang hadir. Beliau sangat mengapresiasi pengadaan acara kuliah pakar yang membahas mengenai mikroplastik, terutama karena keberadaannya yang dapar mencemari lingkungan dan mengancam kesehatan makhluk hidup. Mahasiwa yang menghadiri kuliah pakar tersebut diharapkan dapat menambah pengetahuan dan juga meningkatkan ketertarikan untuk melakukan penelitian mengenai mikroplastik.
Acara dipandu oleh Dr. Siti Khoiriyah, S.Si., M.Si. selaku moderator dan materi disampaikan oleh Prof. Dr.rer.nat. Andhika Puspito Nugroho, M.Si. dari Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan judul “Microplastic Contamination in Aquatic Environments”. Pengalaman penelitian beliau berfokus pada kontaminasi mikroplastik di lingkungan perairan yang mana keberadaannya di badan air dapat mengendap dalam sedimen dan mencemari lingkungan perairan, sedangkan bila dikonsumsi oleh hewan akuatik seperti ikan atau kerang lalu dikonsumsi oleh manusia maka dapat menimbulkan gangguan kesehatan karena adanya efek akumulasi dari proses biomagnifikasi mikroplastik.
Aktifnya sesi diskusi dan tanya jawab ditunjukkan dari sejumlah besar mahasiswa yang mengajukan pertanyaan dengan antusias. Banyak mahasiswa, terutama dari Program Studi Magister Ilmu Lingkungan dan Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan yang membagikan ketertarikan dan rencana penelitian tugas akhirnya yang berkaitan dengan tema mikroplastik. Oleh karena itu, pelaksanaan kuliah pakar mengenai mikroplastik yang diadakan oleh Program Studi Magister Ilmu Lingkungan tersebut dapat dikatakan telah berhasil digelar dengan sukses.