
Sekolah Pascasarjana, Sekolah Pascasarjana Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menghadirkan forum akademik bertaraf internasional dengan menggelar Guest Lecture internasional bertajuk “The Impact of Processing on Food Safety and Food Security.” Kuliah tamu ini menghadirkan narasumber pakar pangan dunia, Prof. Dr. Ralf Greiner dari Max Rubner-Institute, Jerman.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu (20/08/2025) di Aula Gedung Pascasarjana UNS, diawali dengan sambutan dari Dekan Sekolah Pascasarjana UNS, Prof. Dr.rer.nat. Sajidan, M.Si. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya kolaborasi ilmiah internasional guna memperkuat kontribusi akademisi Indonesia terhadap isu pangan global. Melalui kolaborasi internasional, akademisi dapat lebih aktif mengambil peran dalam mencari solusi atas isu-isu strategis, termasuk keamanan dan ketahanan pangan yang menjadi perhatian global.
Dalam kuliahnya, Prof. Greiner memaparkan bahwa lebih dari 80% pangan yang dikonsumsi di negara maju merupakan hasil olahan. Proses pengolahan pangan, menurutnya, memiliki dua sisi yang saling bertolak belakang: di satu sisi, teknologi pengolahan memberi banyak manfaat, seperti memperpanjang masa simpan, menjamin keamanan konsumsi, memperluas pilihan produk, dan mengurangi limbah pangan; namun di sisi lain, proses tersbut juga menimbulkan tantangan serius mulai dari perubahan kandungan gizi, peningkatan penggunaan aditif, serta isu lingkungan akibat kemasan dan produksi massal.
Ia menjelaskan bahwa isu pangan global tidak bisa dilepaskan dari dua aspek utama, yakni ketahanan pangan (food security) bertumpu pada empat pilar: ketersediaan pangan, akses fisik dan ekonomi, stabilitas pasokan, serta pemanfaatan pangan. Sementara itu, keamanan pangan (food safety) berkaitan dengan pengendalian risiko mikrobiologis, kimia, maupun fisik dalam rantai pangan, mulai dari produksi hingga konsumsi. Ia menekankan pentingnya inovasi dan regulasi yang seimbang agar sistem pangan global tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, tetapi juga aman dan berkelanjutan.

Prof. Greiner juga menyoroti tren masa depan dalam teknologi pangan yang dinilai akan membawa perubahan besar bagi industri maupun kesehatan masyarakat. Ia menjelaskan bahwa metode pengolahannon-termal (misalnya high pressure processing, pulsed electric fields, dan iradiasi) untuk mempertahankan kesegaran dan kandungan gizi, serta penelitian di bidang nanoteknologi, fungsional food, dan nutrigenomik yang membuka peluang besar dalam meningkatkan kesehatan melalui pangan. Kemajuan teknologi tersebut akan menjadi fondasi penting dalam menghadapi tantangan global, sekaligus menjadikan pangan sebagai komponen yang penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dimasa depan.
Dalam penutup kuliahnya, Prof Ralf Greiner menekankan bahwa “Inovasi teknologi pangan berbasis sains terbukti memiliki dampak besar terhadap keamanan dan ketahanan pangan global. Kemajuan tersebut membawa tantangan baru yang tidak bisa diabaikan. Tantangannya kini adalah bagaimana memastikan setiap inovasi tetap mampu menjaga keseimbangan antara aspek keamanan, kandungan gizi, keberlanjutan lingkungan, dan keterjangkauan bagi masyarakat luas. Pentingnya pendekatan komprehensif dalam mengembangkan teknologi pangan, sehingga manfaat yang dihasilkan tidak hanya dirasakan industri, tetapi juga berdampak positifg bagi kesehatan masyarakat dan keberlanjutan global.
Kegiatan ini dihadiri mahasiswa, dosen, dan praktisi dari berbagai bidang, serta diharapkan dapat memperkuat jejaring riset dan membuka kolaborasi internasional. Dengan diselenggarakannya kuliah tamu ini, Sekolah Pascasarjana UNS semakin meneguhkan perannya sebagai pusat akademik yang berkomitmen dalam menghadapi isu-isu global, khususnya di bidang pangan dan kesehatan masyarakat.