Riset Group Nutrition and Health UNS bekerja sama dengan Puskesmas Sambi Kabupaten Boyolali sebagai mitra, melakukan inovasi untuk pembuatan blanko skrining risiko malnutrisi mandiri. Kegiatan ini dimaksudkan untuk lebih menguatkan ibu balita atau pengasuhnya agar mampu lebih dini mengenal faktor risiko malnutrisi, khususnya stunting di keluarganya. Pemilihan kegiatan ini dilatarbelakangi hasil identifikasi permasalahan yang menunjukkan di Puskesmas Sambi sebagai mitra pengabdian didapatkan belum semua upaya kesehatan keluarga sebagai pilar utama pencegahan stunting memenuhi target. Permasalahan yang teridentifikasi antara lain: Prevalensi stunting berbasis Laporan Puskesmas 2023 sebesar 9,2%; Ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) masih 19,6% dari target 11% disebabkan asupan makanan belum bergizi seimbang; Persentase balita naik berat badannya (N/D) di Posyandu sebesar 69,93% dari target 86% yang juga disebabkan asupan makanan kurang bergizi; Ibu hamil dan menyusui minim pengetahuan mengenai pencegahan stunting pada balita sehingga menyebabkan pola asuh yang salah; Saat ini mitra telah mempunyai beberapa program untuk mengatasi stunting, namun perlu dilakukan penguatan di tingkat keluarga.
Keterkaitan kegiatan pengabdian ini dengan SDG (Sustainable Development Goals) adalah pada sasaran SDG 3 (Good Health and Well Being) yakni sasaran untuk kehidupan sehat dan sejahtera. Sasaran ini memprioritaskan pada kesehatan umum dan kesejahteraan masyarakat untuk mengurangi angka kematian, mengendalikan penyebaran penyakit menular serta meningkatkan akses ke pelayanan kesehatan terjangkau. Meskipun stunting bukan merupakan penyakit menular, tetapi kondisi stunting dapat menurunkan kualitas hidup anak sehingga lebih rentan terhadap penyakit. Selain itu, faktor determinan stunting erat kaitannya dengan kesehatan lingkungan yang potensial menjadi pencetus penyakit menular. Kegiatan yang dilakukan di Posyandu juga selaras dengan upaya meningkatkan akses pelayanan kesehatan terjangkau karena selain pelayanan posyandu balita sekaligus juga dilakukan pelayanan posyandu lansia untuk pencegahan penyakit tidak menular (PTM) di lokasi yang langsung ditengah-tengah pemukiman masyarakat.
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dilaksanakan pada hari Senin, 10 Juni 2024 dimulai jam 8.00 di Posyandu Mawar 4, Dukuh Sokawoyan, Desa Canden, Kecamatan Sambi, Boyolali. Kegiatan dilaksanakan oleh 4 orang dosen anggota Riset Group Nutrition and Health (Dr. Budiyanti Wiboworini, dr., M.Kes., Sp.GK; Dr. Yulia Sari, S.Si., M.Si; Nur Hafidha Hikmayani, dr., M.Clin.Epid., Ph.D dan Dr. Anik Lestari, dr., M.Kes) didampingi 5 orang mahasiswa S2 Ilmu Gizi yang sedang PKL di Kecamatan Sambi. Sementara dari pihak Puskesmas Sambi sebagai mitra hadir Kepala Puskesmas dr. Dwi Astuti Dian Andarwati; Elly Andriastuti, A.Md Keb (Bidan Desa Canden) dan Ns Nur Azizah, S.Kep (Perawat). Adapun sasaran kegiatan adalah ibu balita atau pengasuh balita yang pada saat kegiatan hadir sejumlah 56 orang.
Sebelum melakukan penimbangan rutin, ibu balita/ pengasuh diberikan penjelasan mengenai cara mengisi blanko skrining malnutrisi. Pengisian blanko skrining dipandu oleh tim pengabdi dan mahasiswa. Secara terpisah, penjelasan lebih lengkap diberikan juga kepada para kader yang hadir agar mampu menginterpretasikan hasil skrining tersebut. Setelah pengisian blanko oleh ibu balita, ditunjukkan cara menilai dan memaknai skor yang diperoleh. Pada kesempatan ini sekaligus dilakukan diskusi dan edukasi jika didapatkan skor yang menunjukkan risiko kejadian stunting.
Gambar 1. Materi Edukasi Penanganan Malnutrisi Mandiri untuk Penguatan Pencegahan Stunting |
Gambar 2. Penjelasan dan Pengisian Pengisian blanko skrining |
Gambar 3. Dokumentasi Tim Pengabdian RG Nutrition And Health, Mahasiswa S2 Ilmu Gizi UNS, Bidan Puskesmas dan Kader Desa Canden, Sambi, Boyolali |
Saat kegiatan berlangsung peserta sangat antusias dan menceritakan kondisi anaknya secara sesungguhnya. Selain itu pada saat sesi diskusi, peserta sangat antusias menceritakan upaya yang selama ini telah dilakukan untuk mencegah stunting dan selalu membawa anaknya ke Posyandu secara rutin. Mereka berharap agar skrining risiko malnutrisi mandiri untuk penguatan pencegahan stunting berbasis keluarga dapat dilakukan secara rutin dan berkala di Posyandu setempat.