PENGUMUMAN PENDAFTARAN GELOMBANG 3 PROGRAM MAGISTER SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Pendaftaran mahasiswa baru Program Magister Ilmu Gizi Gelombang 3 masih dibuka hingga tanggal 31 Juli 2025.

Kami mengundang para calon mahasiswa yang berminat untuk melanjutkan studi pada jenjang Magister pada program studi S2 Ilmu Gizi Sekolah Pascasarjana UNS untuk segera melakukan pendaftaran sebelum batas waktu yang telah ditentukan.

Informasi lengkap mengenai program studi, persyaratan pendaftaran, dan prosedur seleksi dapat diakses melalui laman resmi https://spmb.uns.ac.id/pascasarjana/pendaftaran/list-jalur?jenjang=22173n31740b354rVm0xMFlXSXlSbkpQVm1SU13fb6ca869ab26d45dcb2a2f80fc7d8594eda52b0lrVndVbFpyVWtKUFVUMDk%3D

SEMINAR INTERNASIONAL S2 ILMU GIZI

“Recent Studies on Food Safety: Safe Food Today for Long Life and Health”

Pada hari Selasa, 8 Juli 2025, Program Studi Magister Ilmu Gizi, Sekolah Pascasarjana Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyelenggarakan Seminar Internasional dengan tema “Recent Studies on Food Safety: Safe Food Today for Long Life and Health”. Kegiatan ini berlangsung di lantai 6 Gedung Sekolah Pascasarjana UNS dan menjadi salah satu agenda akademik unggulan yang bertujuan meningkatkan wawasan mahasiswa dan sivitas akademika dalam bidang keamanan pangan dan kesehatan masyarakat global. Seminar ini dibuka secara resmi oleh Dekan Sekolah Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran Dr. Azizah serta partisipasi aktif dari seluruh peserta. Beliau menyampaikan bahwa isu keamanan pangan harus menjadi perhatian utama dalam era globalisasi saat ini, terlebih dengan meningkatnya tantangan seperti perubahan iklim, urbanisasi, dan pergeseran pola konsumsi masyarakat.

Acara ini menghadirkan narasumber terkemuka dari luar negeri, yaitu Dr. Azizah Mat Hussin dari Universitas Kuala Lumpur, Malaysia, yang merupakan ahli di bidang food safety dan telah banyak terlibat dalam penelitian serta pengembangan kebijakan keamanan pangan di kawasan Asia Tenggara.

Dalam pemaparannya, Dr. Azizah mengangkat berbagai temuan ilmiah terkini terkait keamanan pangan sebagai pilar penting dalam pembangunan kesehatan berkelanjutan. Ia menjelaskan bahwa makanan yang aman dikonsumsi tidak hanya berdampak langsung terhadap penurunan risiko penyakit bawaan makanan (foodborne illnesses), tetapi juga menjadi fondasi utama dalam pencegahan penyakit kronis jangka panjang, seperti kanker, diabetes, dan penyakit jantung. Dengan gaya penyampaian yang komunikatif dan didukung data riset aktual, Dr. Azizah menekankan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan, pemerintah, dan industri pangan dalam menjaga standar keamanan makanan, mulai dari hulu hingga hilir.

Ketua Program Studi Magister Ilmu Gizi  Dr. dr. Budiyanti Wiboworini, M.Kes., Sp.GK, menyampaikan harapan agar kegiatan ini mampu menjadi pemantik semangat mahasiswa dalam melakukan kajian dan riset di bidang keamanan pangan. Beliau menekankan pentingnya mahasiswa untuk memperluas wawasan lintas negara dan belajar dari praktik-praktik terbaik di tingkat internasional.

Acara ini dihadiri oleh seluruh mahasiswa S2 Gizi dari semua angkatan, yang menunjukkan antusiasme luar biasa selama sesi berlangsung. Para peserta mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan narasumber dalam sesi tanya jawab, membahas isu-isu aktual seperti mikrobiologi pangan, sistem pelacakan pangan (traceability), serta peran teknologi dalam menjamin keamanan dan mutu pangan.

Selain menjadi forum ilmiah, kegiatan ini juga menjadi wahana mempererat kerja sama internasional dan memperluas jejaring akademik antara UNS dan Universitas Kuala Lumpur. Seminar ini menjadi bukti nyata bahwa isu keamanan pangan bukan hanya menjadi perhatian nasional, tetapi merupakan tantangan bersama di tingkat global yang membutuhkan kolaborasi lintas disiplin dan lintas negara.

Dengan berlangsungnya seminar ini, diharapkan para mahasiswa dan dosen mendapatkan perspektif baru dan pemahaman yang lebih mendalam tentang urgensi keamanan pangan dalam mendukung kesehatan dan kualitas hidup jangka panjang, serta semakin termotivasi untuk berkontribusi aktif dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang gizi dan kesehatan.

TEMU ILMIAH GIZI

Surakarta, 30 Mei 2025 – Program Studi S2 Ilmu Gizi, Sekolah Pasca Sarjana (UNS) dengan bangga telah menyelenggarakan Temu Ilmiah bertaraf internasional secara hybrid yang menghadirkan narasumber, Dr. Roxana Gheorghita dari Romania. Kegiatan ini diinisisasi oleh perwakilan dosen S2 Ilmu Gizi, Amelya  Agusthina Ayu Sari, dr., M. Gizi., Sp. GK., dan hadir secara daring Ketua Prodi S2 Ilmu Gizi UNS, Dr. Budiyanti Wiboworini, dr., M. Kes., Sp. GK. Kegiatan ini mengangkat topik “Methods of Preserving Biologically Active Compounds: Encapsulation in Biopolymeric Matrices”.

Dalam pemaparannya, Dr. Roxana Gheorghita mengulas berbagai metode inovatif dalam menjaga stabilitas dan efektivitas senyawa bioaktif seperti probiotik, prebiotik, dan minyak atsiri, melalui teknologi enkapsulasi menggunakan biopolimer alami. Metode seperti spray drying, lyophilization, extrusion, hingga teknologi lapis demi lapis (layer-by-layer) menjadi perhatian utama karena aplikasinya yang luas di industri gizi pangan, farmasi, hingga medis.

Salah satu bagian menarik dari diskusi adalah pemanfaatan mikrokapsul berbahan jus buah alami (aronia, blueberry, sea buckthorn) yang dimasukkan dalam produk yoghurt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapsul ini tidak hanya mempertahankan aktivitas antioksidan selama penyimpanan, tetapi juga meningkatkan daya terima sensorik produk akhir.

Selain topik utama tersebut, Dr. Roxana Gheorghita juga membawakan sesi metodologi penulisan ilmiah dengan topik “The Power of the Paper,” yang membekali mahasiswa dengan strategi praktis dalam menulis dan mempublikasikan artikel ilmiah berkualitas.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pengembangan keilmuan gizi dalam lingkup internasional dan memperkuat kolaborasi global dalam riset gizi dan pangan fungsional. Diharapkan, kehadiran Dr. Roxana Gheorghita mampu membuka wawasan baru dan mendorong pengembangan riset lanjut, khususnya di bidang gizi.

Kuliah Pakar: Nutrisi Perioperasi

Pada hari Senin, 17 Maret 2025, bertempat di Gedung Sekolah Pascasarjana UNS Surakarta lantai 3, telah diselenggarakan kuliah pakar dengan tema “Nutrisi Perioperasi”. Acara ini akan menghadirkan narasumber, Dr. dr. Luciana Sutanto MS.,Sp.GK, serta dihadiri oleh Kaprodi S2 Ilmu Gizi, Dr. dr. Budiyanti Wiboworini, M.Kes.,Sp.GK yang juga memberikan sambutan sebelum kuliah pakar dimulai. Seluruh mahasiswa S2 Ilmu Gizi angkatan 2024 turut serta dalam kegiatan ini guna memperdalam wawasan terkait peran gizi dalam proses perioperatif.

Dalam sambutan pembukaan, Kaprodi menyampaikan, kuliah pakar ini merupakan bagian dari upaya program studi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menghadirkan pakar dalam bidangnya. Narasumber Dr. dr. Luciana Sutanto MS.,Sp.GK selain sebagai dosen di Fakultas Kedokteran UNKRIDA juga praktisi ilmu gizi yang praktek sebagai konsultan intensive care. Kuliah pakar kali ini dimaksudkan untuk memahami lebih dalam strategi nutrisi dalam perawatan pasien perioperatif, yang sangat penting dalam mendukung pemulihan pasien sebelum dan sesudah tindakan pembedahan. Kuliah diberikan dalam format diskusi tanya jawab. Setelah penyampaian materi, ibuka sesi tanya jawab untuk memberikan kesempatan kepada para mahasiswa dalam mendiskusikan lebih lanjut hal-hal yang ingin mereka ketahui. Pada kesempatan ini didiskusikan tentang kebutuhan gizi tambahan pasien sebelum operasi jika berisiko malnutrisi atau menjalani bedah besar; carbohydrate loading 2–3 jam sebelum operasi mencegah resistensi insulin dan mempercepat pemulihan. Selain itu, puasa dianjurkan 6 jam untuk makanan padat dan 2 jam untuk cairan jernih agar mencegah aspirasi tanpa menyebabkan dehidrasi.  Prinsip Enhanced Recovery After Surgery (ERAS) menekankan pemberian nutrisi dini pascaoperasi untuk mempercepat pemulihan. Pasien dianjurkan mulai mengonsumsi cairan atau makanan lunak dalam 2–6 jam setelah operasi, jika memungkinkan. Nutrisi enteral lebih diutamakan karena mendukung fungsi usus dan mengurangi risiko infeksi, sementara nutrisi parenteral digunakan jika saluran cerna tidak berfungsi.