Tingkatkan Kompetensi di Bidang Herbal Klinis: Mahasiswa S2 Ilmu Gizi UNS Lakukan Kunjungan ke UPF Yankestrad Tawangmangu

Tawangmangu, 20 November 2025 – Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Gizi, Sekolah Pascasarjana Universitas Sebelas Maret (UNS) melaksanakan kunjungan lapangan ke Unit Pelaksana Fungsional (UPF) Pelayanan Kesehatan Tradisional RSUP Dr. Sardjito Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Kegiatan ini diikuti oleh 25 Mahasiswa, 2 Dosen, dan 1 Staff Prodi sebagai bagian dari pembelajaran lapangan terkait pengembangan dan pemanfaatan tanaman tradisional.untuk kesehatan.

Kegiatan diawali dengan sesi pengenalan UPF Yankestrad Tawangmangu oleh narasumber di ruang pertemuan Hortus Medicus. Peserta mendapat penjelasan mengenai sejarah Lembaga, transformasi B2P2TO2T menjadi UPF Yankestrad, layanan klinis berbasis saintifikasi jamu, hingga program wellness tourism yang menjadi unggulan UPF. Pada sesi tersebut, mahasiswa juga mempelajari fasilitas laboratorium uji mutu herbal, dan berbagai program edukasi serta pelatihan yang tersedia bagi Masyarakat maupun institusi Pendidikan.

Salah satu kegiatan utama ialah Project Class pembuatan balsam aromaterapi yang difasilitasi oleh tim UPF. Mahasiswa berlatih menimbang bahan, mencairkan vaselin dan beeswax, mencampurkan menthol kristal serta esensial oil, hingga mengemas produk jadi. Proses ini memberikan pengalaman langsung mengenai formulasi, teknik pencampuran, dan standar mutu pembuatan produk herbal sederhana.

Setelah itu, kunjungan dilanjutkan ke Kebun Etalase Tanaman Obat Kalisoro, lokasi edukatif yang menyajikan ratusan spesies tanaman herbal. Mahasiswa melakukan observasi langsung terhadap morfologi, manfaat, dan kelas farmakologis berbagai tanaman seperti rosamarin, adas, sambiloto, pegagan, hingga tempuyung. Mahasiswa juga diizinkan untuk mengenali aroma dan mencicipi langsung tanaman, seperti daun stevia, sebagai pengalaman langsung yang tak terlupakan.

Kunjungan berikutnya dilakukan ke Klinik Pratama Saintifikasi Jamu Hortus Medicus, fasilitas pelayanan yang mengintegrasikan terapi herbal dan medis modern. Mahasiswa mendapatkan penjelasan singkat mengenai alur pelayanan, resep jamu harian, fasilitas konsultasi gizi, dan layanan penunjang seperti EKG, fisioterapi, dan homecare. Klinik ini merupakan pusat saintifikasi jamu satu-satunya milik Kementerian Kesehatan yang melakukan riset preklinik hingga klinik.

Sebagai penutup, mahasiswa mengunjungi Unit Pascapanen, tempat proses pengolahan tanaman obat dilakukan secara terstandar mulai dari pengumpulan bahan baku, sortasi basah, pencucian, penirisan, pengubahan bentuk, pengeringan, sortasi kering, hingga rak pengemasan dan penyimpanan. Melalui sesi ini, mahasiswa memahami rantai produksi jamu dari hulu ke hilir, sekaligus pentingnya standar mutu dalam pengolahan tanaman herbal.

Kegiatan ini memberikan pengalaman praktis dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai keterikatan ilmu gizi dengan kesehatan tradisional, khususnya pengembangan jamu terstandar. Selain itu, diharapkan dapat menjadi bekal penting dalam praktik profesional mahasiswa di masa mendatang.