ISU GIZI TERKINI BERSAMA AIPGI DAN PRODI S2 ILMU GIZI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

UNS – Kamis (11/11) Program Studi S2 Ilmu Gizi Sebelas Maret mengundang Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI)  dalam kuliah tamu  “Isu  Gizi Terkini dan Kebijakan AIPGI”. Kegiatan ini diwakili oleh sekretaris AIPGI yaitu Ir. Budi Setiawan, M.S., Ph.D sebagai pembicara.

Acara diawali oleh Lintang Mega Pertiwi selaku MC dan dimoderatori oleh Sudana Fatahillah Pasaribu memandu speaker dalam menyampaikan kuliah. Sebelum kuliah dimulai Ketua Prodi Pascasarjana Ilmu Gizi, Dr. Budiyandi Wiboworini, dr. M.Kes, Sp.Gk memberikan sambutan kepada seluruh peserta yang hadir secara daring yaitu sebanyak 160 peserta. Peserta dihadiri oleh berbagai angkatan mulai dari angkatan 2019, 2020, dan 2021. Dalam sambutannya Dr. Budiyanti menyampaikan harapan kepada pembicara untuk dapat memberikan arahan mengenai issue gizi secara global dan gambaran kebijakan AIPGI untuk membimbing para mahasiswa yang akan berkecimpung di dunia tenaga pendidik.

Pada pemaparannya Ir. Budi Setiawan, M.S., Ph.D menjelaskan bahwa dewasa ini ada istilah yang muncul akibat issue pangan yaitu food insecurity. Food insecurity adalah kondisi apabila seseorang atau sekeluarga memiliki ketidakpastian dalam mendapatkan makanan yang berkualitas. Sirkulasi ini berlangsung jika berkurangnya akses dalam mendapat makanan. Masalah ini dapat dilihat salah satunya di daerah rawan pangan yang biasanya ditemukan masalah seperti kurangnya daya beli serta kurangnya daya hasil alamnya. Untuk dapat suatu kondisi dapat dikatakan food insecurity memiliki waktu yang panjang. Diawali dengan kekhawatiran dalam pemenuhan makanan, dilanjutnya dengan tidakmampuannya mendapatkan makanan yang berkualitas.

Selain itu ada istilah untuk mengonsumsi pangan yaitu ‘free from’ seperti gluten free untuk beberapa sumber pangan, slogan ‘better for you’ seperti less sugar (gula alami diganti gula buatan), less salt, kategori pangan ‘good for you’ yaitu rekomendasi makanan yang mengandung lemak sehat seperti makanan fortifikasi, dan kateg­ori ‘tailored for you’ yaitu diperuntukan tergantung sasaran yang mengonsumsi sesuai dengan penyakitnya. Biasanya slogan atau pengkategorian ini dapat ditemukan di kemasan makanan dengan logo yang menarik perhatian

Ir. Budi Setiawan, M.S., Ph.D juga menyoroti level pendidikan tinggi ilmu gizi di Indonesia. Beliau menjelaskan bagaimana sebutan untuk masing-masing tamatan gizi dari mulai D III Gizi, D IV Gizi, Sarjana Gizi, Kuliah Profesi hingga ke tingkat Magister dan Doktor. Tidak lupa beliau juga menyebutkan apa saja tahapan yang harus dilalui untuk menempuh jalur pendidikan gizi dan levelnya menurut klasifikasi dari gelar yang dimiliki seorang lulusan gizi.

Kuliah tamu berlangsung selama 2 jam dan dihiasi dengan canda gurau oleh sekretaris AIPGI membuat kondisi semakin menyenangkan karena banyaknya pertanyaan yang diajukan peserta. Tanya jawab pun diiringi oleh beberapa saran dari Ir. Budi Setiawan untuk mengingatkan kita agar mendisiplinkan diri sendiri dulu baru bisa mengarahkan masyarakat. Kegiatan pun diakhiri dengan penutupan oleh Ketua Prodi Pascasarjana Ilmu Gizi Dr. Budiyandi Wiboworini, dr. M.Kes, Sp.Gk sekaligus penyerahan sertifikat kepada pembicara serta tidak lupa sesi foto bersama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *